BincangSyariah.Com – Pada umumnya, kita membaca Al-Quran dalam keadaan posisi duduk bersila dan menghadap ke arah kiblat. Namun dalam keadaan tertentu, misalnya karena hendak mau tidur atau sambil istirahat, kita membaca Al-Quran dalam keadaan sambil tiduran. Sebenarnya, bolehkah membaca Al-Quran sambil tiduran?
Pada dasarnya, posisi membaca Al-Quran sama dengan posisi membaca zikir kepada Allah, yaitu boleh dilakukan dalam keadaan berdiri, duduk dan tiduran. Tidak masalah membaca Al-Quran sambil tiduran, apalagi membacanya di saat hendak menjelang tidur atau di saat dalam keadaan istirahat. (Dua Belas Adab Membaca Al-Quran Menurut Sayid Usman bin Yahya)
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Nabi Saw pernah membaca Al-Quran sambil berbaring di pangkuan Sayidah Aisyah. Hadis dimaksud diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Sayidah Aisyah, dia berkisah;
أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَتَّكِئُ فِى حَجْرِى وَأَنَا حَائِضٌ ، ثُمَّ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ
Sesungguhnya Nabi Saw pernah berbaring di pangkuanku ketika aku sedang haid, lalu beliau membaca Al-Quran.
Berdasarkan hadis ini, Imam Nawawi berpendapat dengan tegas mengenai kebolehan membaca Al-Quran dalam keadaan berbaring dan tiduran. Sebagaimana disebutkan dalam kitab ‘Awnul Ma’bud, beliau berkata sebagai berikut;
فيه جواز قراءة القرآن مضطجعا ومتكئاً
Hadis ini menunjukkan bolehnya membaca Al-Quran sambil tiduran dan bersandar.
Meskipun boleh membaca Al-Quran sambil tiduran, namun kita dianjurkan untuk membacanya dalam keadaan menghadap kiblat, duduk dengan khusyuk sambil menundukkan kepala sebagai bentuk pengagungan terhadap Al-Quran.
Menurut Imam Nawawi, pahala membaca Al-Quran sambil tiduran lebih sedikit dibanding pahala membaca Al-Quran dengan posisi duduk. Membaca Al-Quran dengan posisi duduk tetap lebih baik dan lebih sempurna dibanding membaca dalam keadaan tiduran, meskipun hal itu diperbolehkan.
Imam Nawawi berkata dalam kitab al-Tibyan Fi Adabi Hamalatil Quran sebagai berikut;
و لو قرأ قائما او مضطجعا او في فراشه او على غير ذلك من الاحوال جاز و له اجر و لكن دون الاول
Jika seseorang membaca Al-Quran dengan berdiri, tidur miring atau membaca di tempat tidurnya atau dalam posisi yang lain, maka hal itu diperbolehkan dan ia tetap mendapatkan pahala, tetapi bukan yang utama.
apakah boleh membaca al qur’an tp ada aurat kita yg masih keliatan(tidak menutup aurat dengan sempurna)?
Haloo
[…] Sumber: bincangsyariah.com […]
[…] Sumber: bincangsyariah.com loading… Tags:Islami […]
[…] Sumber : bincangsyariah.com […]
[…] BincangSyariah.Com – Dalam Islam, membaca Al-Quran termasuk perkara yang sangat dianjurkan dan bernilai ibadah. Kita diperintah oleh Allah dan Nabi Muhammad Saw untuk senantiasa membaca Al-Quran, baik di waktu siang maupun malam. Bahkan menurut para ulama, merutinkan membaca Al-Quran lebih baik dibanding merutinkan membaca zikir-zikir selain Al-Quran. (Bolehkah Membaca Al-Quran Sambil Tiduran?) […]
[…] BincangSyariah.Com – Sudah maklum bahwa ketika ada sebuah acara tertentu, selain dibuka dengan pembacaan basmalah, juga terkadang dilengkapi dengan pembacaan ayat-ayat Al-Quran tertentu sesuai agenda acaranya. Bagaimana hukum membaca Al-Quran sebelum memulai acara, apakah dianjurkan? (Baca: Bolehkah Membaca Al-Quran Sambil Tiduran?) […]