BincangSyariah.Com – Dalam kitab-kitab sirah nabawiyah disebutkan bahwa selain berdakwah secara langsung, Rasulullah juga berdakwah dengan cara mengirim surat kepada para raja Arab dan non-Arab untuk memeluk Islam. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Rasulullah mengutus sejumlah sahabat yang menjadi utusan Nabi kepada para raja untuk mengantarkan surat-surat yang ingin Rasulullah sampaikan.
Dalam kitab Tarikh al-Hawadits wa al-Ahwal an-Nabawiyyah, Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menyebutkan setidaknya sepuluh nama sahabat yang menjadi utusan Nabi kepada para raja yang berada di sekitar jazirah Arab pada waktu itu,

- Amr bin Umayyah Al-Dhamri. Ia diutus oleh Rasulullah untuk mengantarkan surat kepada Raja Najasyi yang bernama Ashhamah.
- Dihyah bin Khalifah Al-Kalbi. Ia diutus oleh Rasulullah untuk mengantarkan surat kepada Raja Romawi yang bernama Hiraqlah atau Heraklius.
- Abdullah bin Hudzafah As-Sahmi. Ia diutus oleh Rasulullah untuk mengantarkan surat kepada Raja Persia.
- Hatib bin Abi Balta’ah. Ia diutus oleh Rasulullah untuk mengantarkan surat kepada Raja Mesir dan Iskandariyah yang bernama Juraij bin Matta yang bergelar Al-Muqauqis.
- Amr bin Al-‘Ash. Ia diutus oleh Rasulullah untuk mengantarkan surat kepada Jaifar dan Abd. Keduanya adalah anak Al-Julanda, Raja Oman.
- Sulaith bin Amr Al-‘Amiri. Ia diutus oleh Rasulullah untuk mengantarkan surat kepada Hawdzah bin Ali Al-Hanafi, penguasa Yamamah.
- Syuja’ bin Wahb Al-Asadi. Ia diutus oleh Rasulullah untuk mengantarkan surat kepada Al-Harits bin Abi Syamr, pemimpin Damaskus di Syam atau Syiria.
- Al-Muhajir bin Abi Umayyah Al-Makhzumi. Ia diutus oleh Rasulullah untuk mengantarkan surat kepada Al-Harits Al-Humairi di Yaman.
- Al-‘Ala’ bin Al-Hadhrami. Ia diutus oleh Rasulullah untuk mengantarkan surat kepada Al-Mundzir, Raja Bahrain.
- Abu Musa Al-Asy’ari. Ia diutus oleh Rasulullah ke negeri Yaman. Ia ditemani oleh sahabat yang lain, yaitu Mu’adz bin Jabal.